INTERNATIONAL WEBINAR “covid 19: Challenges and strategies for enhanging digital literacy and creativity in higher education”

June 8, 2020 0 By Admin Ocia
INTERNATIONAL WEBINAR “covid 19: Challenges and strategies for enhanging digital literacy and creativity in higher education”

“covid 19: Challenges and strategies for enhanging digital literacy and creativity in higher education”

TEGAL – Saat pandemi Covid-19, literasi digital telah menjadi ujung tombak penyajian pendidikan secara daring(dalam jaringan) internet. Tantangan itu yang harus disiasati di berbagai negara. Hal itu terungkap saat Unit Pelaksana Teknis Urusan Kerjasama Urusan Internasional Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pancasakti Tegal menggelar ”Webinar Internasional”.

Webinar Internasional bertajuk ”Covid 19 : Chalenges and Strategies for Enhanching Digital Literacy and Creativity in Higher Education” tersebut menghadirkan sejumlah pembicara dari kalangan perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri, mengungkapkan berbagai hal cukup menarik dalam ”Seminar Virtual Skala Internasional” itu, dengan mengusung tema ”Covid 19 : Chalenges and Strategies for Enhanching Digital Literacy and Creativity in Higher Education”. Atau, ”Covid 19 : Tantangan dan Strategi untuk Meningkatkan Kemampuan Digital Literasi dan Kreativitas di Pendidikan Tinggi”. Seminar yang dipandu Kepala UPT. Kerjasama Urusan Internasional UPS Tegal Dr. Yoga Prihatin MPd, cukup menarik sebagai bahan kajian dan perhatian banyak pihak berkait tantangan dunia pendidikan di sejumlah negara seperti di Asia, Afrika maupun Timur Tengah.

Hal menarik diungkapkan peneliti dunia pendidikan Dr. Taufiqulloh, MPd. yang mengajar Bahasa Inggris di FKIP UPS Tegal. Dengan tema pembahasan ”Paradigma Baru Pendidikan di Indonesia akibat Pandemi Corona”, dia mengingatkan, kampus harus siap menerapkan teknologi untuk pembelajaran. ”Jika ruang gerak secara fisik menjadi terbatas, maka teknologi adalah solusinya. Seperti penggunaan teknologi internet untuk kuliah secara daring, maupun berselancar memperkuat literasi digital untuk menambah ilmu pengetahuan yang harus dikuasai mahasiswa dan dosen.

 

Dibidang ekonomi, yang mengalami pukulan berat di masa pandemi virus korona, Dekan FEB UPS Tegal Dr. Dien Noviany Rahmatika, M.M, AK, CA berpendapat bahwa pembahasan bertajuk ”Ekonomi dan Teknologi Kreatif di Indonesia”, dia optimis, dengan memperkuat ekonomi kreatif, akan mendorong ekonomi Indonesia terus tumbuh secara signifikan di era pandemi. Karena lewat kreativitas dan penggunaan teknologi yang tepat guna, akan banyak muncul terobosan-terobosan baru yang dapat dijadikan andalan, untuk menggerakkan ekonomi agar terus tumbuh dan berkembang di tengah tantangan yang cukup berat.

 

 

Hal sama, meski dengan kondisi masyarakat yang berbeda, juga diungkapkan peneliti Ilmu Hukum dan Politik dari Hasan 1st University Maroko, Youssef Baqil. Dia yang memaparkan tema ”Tantangan dan Strategi e-learning di Maroko”, mengungkapkan hal menarik. Maroko negara yang pertamakali menerapkan e-learning dalam sejarah. Tentunya perlu di ketahui feedback-nya untuk evaluasi tingkat keberhasilan pembelajaran daring di Maroko. Banyak hal yang perlu dibenahi dan ditingkatkan kualitasnya tapi semangat belajar dan berburu literasi secara digital perlu dukungan berbagai pihak

 

 

Apalagi kecerdikan dan kelincahan berbahasa yang ditunjukkan moderator, mampu memancing sejumlah pembicara dari kalangan pendidikan tinggi di Indonesia dan luar negeri, mengungkap tantangan sebenarnya yang kini dihadapi di masa pandemi Covid 19. Sekitar 100 peserta seminar, umumnya barasal dari kalangan perguruan tinggi dari Thailand, Uni Emirat Arab, Maroko, Irak dan India. Mereka secara gamblang memaparkan persoalan dan tantangan yang dihadapi. Seperti diungkapkan Direktur Universitas Global Jindal India, Rahul Bhandari. Dia berbicara secara khusus tentang ”Tantangan dan Strategis untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Digital di Tingkat Pendidikan Tinggi seperti Universitas”. Menurut Rahul yang juga peneliti senior di perguruan tinggi itu, di India tantangan terbesarnya adalah jumlah penduduk yang sangat besar. Sehingga untuk tercapainya literasi digital, perlu kerja keras pemerintah dan universitas. ”Terutama mereka yang tinggal di pelosok. Literasi digital, selain perlu melek teknologi, juga kemampuan mengenai isu copy right dan kemampuan membedakan berita yang fake (hoax) dengan berita yang sesuai fakta.

 

 

Dr. Yoga Prihatin, MPd menyimpulkan bahwa webinar internasional itu, pada dasarnya tantangan penyelenggaraan pembelajaran selama masa pandemi korona, hampir sama, di semua negara. Antara lain, perlunya peningkatan infrastruktur untuk daerah-daerah terpencil, yang tidak terjangkau internet untuk pembelajaran e-learning. Kemudian kemunculan jurang pemisah atau gap pengetahuan berkait melek teknologi yang cukup signifikan antara generasi mileniaal dan generasi tua. Di sisi lain, kemampuan finansial (pembiayaan atau anggaran) yang terbatas, untuk dapat memenuhi kebutuhan seperti pembelajaran e learning. Perlunya peningkatan sumber daya manusia di sejumlah universitas, untuk dapat meningkatkan kemampuan literasi digital mahasiswa maupun dosen, melalui pelatihan rutin. Semoga apa yang dibahas dan dipaparkan dalam webinar ini, dinilai cukup memberi banyak manfaat bagi para peserta. Bahkan mampu memberikan nuansa penyemangat untuk terus bangkit dan maju di era pandemi sekarang.

 

Questionnaire for International Webinar (Kuisioner Feedback International Webinar) (Responses)

 

Link Youtube Webinar Internasional 2020