INTERNATIONAL WEBINAR FOCUS GROUP DISCUSSION FROM OFFICE OF COOPERATION AND INTERNATIONAL AFFAIRS (OCIA) IN COLLABORATION WITH MASTER IN PEDAGOGY UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL SUPPORTED BY ADRI JAWA TENGAH

June 25, 2020 0 By Admin Ocia
INTERNATIONAL WEBINAR FOCUS GROUP DISCUSSION FROM OFFICE OF COOPERATION AND INTERNATIONAL AFFAIRS (OCIA) IN COLLABORATION WITH MASTER IN PEDAGOGY UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL SUPPORTED BY ADRI JAWA TENGAH

Tegal (7/7/2020) Seminar daring bertajuk ”Reinventing Higher Education Post Covid Era”, digelar Bidang Urusan Kerjasama Internasional dan Magister Pedagogi Universitas Pancasakti (UPS) Tegal. Didukung Ahli Dosen Republik Indonesia (ADRI) Jateng.

”Sejumlah ahli yang menjadi nara sumber seminar ini, sangat mendukung diterapkannya sistem pendidikan Blended Learning. Baik saat pandemi maupun pascapandemi Covid 19,” terang moderator international webinar itu, Dr. Yoga Prihatin, M.Pd, didampingi Direktur Pascasarjana UPS Tegal Dr. Hamidah Abdurrachman, S,H., M.Hum.

Dia mengungkapkan, seminar itu diikuti lebih dari 300 peserta dari berbagai negara di belahan dunia. Seperti Indonesia, Philippina, Nigeria, Pakistan, Spanyol, Mesir, India, Vietnam, Russia, USA, Afghanistan, dan Maroko.

Nara sumber webinar, banyak menyoroti pentingnya ”Blended Learning” dalam berbagai jenjang pendidikan setelah Pandemi. Model pendidikan tersebut, yaitu, penggabungan pembelajaran daring dan tatap muka langsung. Alasan yang mengemukan, karena memanfaatkan teknologi adalah sebuah keharusan. Bahkan lebih efektif dan efisien.

Di sisi lain, untuk mewujudkan kelancaran model pendidikan tersebut secara efektif, perlu kerja keras pemerintah dan institusi pendidikan tinggi negara manapun di dunia.

Persiapan yang dibutuhkan, antara lain, berkait dengan anggaran atau pembiayaan yang matang, infrastruktur, dan sumber daya manusia.

Para pakar pendidikan tinggi yang berpendapat seperti itu, antara lain, Youssef Baqil dari Hasan 1st University Maroko, Dr. Manjinder Vice President Chitkara University, Dr. Kanan dari Tikrit University Irak, Dr. Cynthia dari Prince of Songkla University Thailand, Ass. Prof. Dr. Wittawat Didyasarin Sattayarak Presiden Universitas Hatyai, Thailand.

Sementara itu narasumber lain seperti Dr. Karen Fernandez dari IMUS University, Dr. Christine N Ferrer dari Tarlac University, berpendapat, on line learning (belajar secara online atau daring) adalah, sebuah hal yang tidak bisa dihindari meskipun pasca Covid-19 tentunya dengan tetap diimbangi dengan off line learning. Pelatihan juga sangat disarankan untuk para staf, mahasiswa, dan dosen untuk mahir dalam menggunakan berbagai digital plattforms dalam pembelajaran daring,” tandas Dr. Karen Fernandez.

Peneliti dan pakar pendidikan dari tanah air, Dr. Taufiqullah, M.Pd (UPS Tegal) dan dokter Gara Samara Brajadenta Ph.D dari Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon Jabar, menekankan pentingnya untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan terutama selama dan pascapandemi, ketika melaksanakan pembelajaran off line atau tatap muka.

Dr. Shielilo Amihan dari univeritas Perpetual Help System Data Calamba Campus Philippines, dan Dr. Regie A Bautista dari College of Nursing System Plus College Foundation Philippines mengatakan, pentingnya kolaborasi antara dosen dan mahasiswa untuk menciptakan pembelajaran blended learning yang ideal.

Karena ide-ide pembelajaran tersebut juga butuh keterbukaan antara dosen dan mahasiswa. Apalagi mampu melahirkan model-model pembelajaran yang kian efektif, berkualitas dan menyenangkan.

Moderator international webinar menyimpulkan, pendapat para ahli pendidikan dan bidang lain di perguruan tinggi sejumlah negara, penting menjadi salah satu rekomendasi yang patut disampaikan ke menteri pendidikan dan jajaran pendidikan tinggi di tanah air baik untuk diterapkan saat pandemi covid 19 maupun setelah wabah tersebut berakhir.